I
Ruangan ini begitu tiada
dalam sekejap lingkupan mata
kemudian kaki tiada berpijak
Segaris yang dilapangkan cahaya
luruh begitu datang seruannya
yang bising meski tanpa suara
Kembang tak lama lagi singkap
dari lobang, itu dirasa gelap
tersurat kata; gaungnya mental
II
Dari jemari
menurun ke rambat hati
mari, hinggap kesini
wahai debu siang ini
Dia terbang
ke semburat alang-alang
rambatnya segera terhalang
sangkutnya di daun jalang
Dibalik cuap bilik
semua titik berbalik
do'a yang tak akan terhidang
di pelataran haribaannya
III
Luka
aku lalumu
belum lama aku
dijamahmu
Maka
lalu diriku
ini akan menuju
jamahanmu
Duka
kini lakumu
tak sampai laju
lelayumu
Sangkamu aku mati sedetik lagi, dan ratapmu
begitu
maka luka dan duka menujumu
luka dalam duka, maka aku itu
IV
Begitu hinggap dalam mati
begitu mati ketika api dan sampiranmu berlumpatan begitu pasti
begitu telahmu hingga nanti
Berapa hinggap dalam mati
begitu mati ketika api dan sampiranmu berlumpatan begitu pasti
begitu telahmu hingga nanti?
Ruangan ini begitu tiada
dalam sekejap lingkupan mata
kemudian kaki tiada berpijak
Segaris yang dilapangkan cahaya
luruh begitu datang seruannya
yang bising meski tanpa suara
Kembang tak lama lagi singkap
dari lobang, itu dirasa gelap
tersurat kata; gaungnya mental
II
Dari jemari
menurun ke rambat hati
mari, hinggap kesini
wahai debu siang ini
Dia terbang
ke semburat alang-alang
rambatnya segera terhalang
sangkutnya di daun jalang
Dibalik cuap bilik
semua titik berbalik
do'a yang tak akan terhidang
di pelataran haribaannya
III
Luka
aku lalumu
belum lama aku
dijamahmu
Maka
lalu diriku
ini akan menuju
jamahanmu
Duka
kini lakumu
tak sampai laju
lelayumu
Sangkamu aku mati sedetik lagi, dan ratapmu
begitu
maka luka dan duka menujumu
luka dalam duka, maka aku itu
IV
Begitu hinggap dalam mati
begitu mati ketika api dan sampiranmu berlumpatan begitu pasti
begitu telahmu hingga nanti
Berapa hinggap dalam mati
begitu mati ketika api dan sampiranmu berlumpatan begitu pasti
begitu telahmu hingga nanti?
No comments:
Post a Comment